Jumat, 08 Oktober 2010

BUDIDAYA JAMUR TIRAM

Jamur merupakan parasit yang tumbuh cepat. Banyak jenis jamur yang dapat dikonsumsi bahkan makin diburu konsumen karena memiliki kandungan protein tinggi, jamur tiram misalnya. Jamur tiram merupakan jamur perombak kayu yang dapat dibudidayakan dengan media tanam polybag yang disusun di rak-rak. Untuk budidaya jamur tiram sebanyak 5.000 polybag diperlukan dana sekitar Rp 10 juta. Rinciannya, untuk media dan bibit Rp 7 juta dan pembuatan bilik budidaya Rp 3 juta dengan ukuran 3 meter x 6 meter. Dari budidaya itu akan diperoleh hasil sekitar 30 Kg jamur setiap hari. Belakangan harga jamur tiram sekitar Rp 7.000 per kg dari tangan petani. Di pasar modern harga jamur tiram mencapai Rp 22.500 per kg. Karena berkembangnya amat cepat, jamur tiram harus dipanen setiap hari, bahkan bisa dipanen pada pagi dan sore. Pasalnya, jamur yang sudah dibudidayakan akan mati dalam waktu tiga hari sejak tumbuh.

Satu bibit jamur tiram itu akan terus panen hingga empat bulan sehingga modal usaha rata-rata sudah akan kembali atau impas pada dua bulan pertama budidaya. Jamur dapat dibudidayakan walaupun lahan yang dimiliki hanya seluas 2 meter x 3 meter, asalkan dikelola dengan benar kita tetap akan mendapatkan hasil yang maksimal dan menikmati keuntungan secara rutin. Usaha budidaya jamur ini dapat juga dijadikan sebagai usaha sambilan yang cukup menguntungkan. Bahkan kita dapat melebarkan usaha tersebut dengan memberi nilai tambah pada jamur yang berkualitas rendah dengan mengolahnya menjadi keripik jamur. Setelah dikeringkan, jamur digoreng dan diberi perasa. Harga jual keripik jamur ini bisa mencapai Rp 400.000 per kg.

Faktor penting yang harus diperhatikan dalam budidaya jamur tiram ini adalah masalah higienis, aplikasi bibit unggul, teknlogi produksi bibit (kultur murni, bibit induk, bibit sebar), teknologi produksi media tumbuh/substrat dan pemeliharaan serta cara panen jamur tiram.

Jenis-jenis jamur yang dapat dimakan:
1. Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus)
2. Jamur Shitake (Lentinus edodes)
3. Jamur Kuping (Auricularia sp)
4. Jamur Kancing / Champignon (Agaricus bisporus)
5. Jamur Lingzhi (Genoderma lucidum)

Beberapa spesies dari Jamur Tiram adalah :
1. Pleurotus ostreatus (Putih)
2. Pleurotus flabellatus (Merah)
3. Pleurotus cystidiosus (Hitam)

CIRI CIRI JAMUR TIRAM
1. Bentuk tudung menyerupai cangkang kerang
2. Permukaannya licin & agak berminyak dalam keadaan lembab
3. Bagian tepi tudung agak bergelombang
4. Daging batang berwarna putih agak tebal

Syarat tumbuh jamur tiram
SUHU
Suhu dalam hal ini memegang peranan penting untuk pertumbuhan yang optimal, suhu untuk pertumbuhan dibedakan menjadi 2 fase :
1. Fase Inkubasi memerlukan suhu 22 – 28 C dengan kelembaban 70 – 90%
2. Fase Pembentukan tubuh memerlukan suhu 16 – 22C

PH (Tingkat Keasaman)
Tingkat keasaman media sangat berpengaruh pada pertumbuhan jamur, tingkat keasaman yang dibutuhkan antara PH 6 - 7

CAHAYA
Kebutuhan cahaya dibedakan dalam 2 fase :
1. Fase pertumbuhan miselium (Gelap)
2. Fase pertumbuhan badan memerlukan adanya sedikit sinar (20%)
TAHAPAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM








Persiapan media tumbuh jamur (Substrat)
1. Media yang umum berupa serbuk gergaji kayu, dapat juga dengan ampas tebu, jerami dll.
2. Serbuk didiamkan 1 – 5 hari
3. Bahan tambahan bekatul, kapur, tepung jagung dan air
4. Kadar air pada campuran semua bahan antara 60 – 65% (dengan air bersih)

Perbandingan komposisi yang biasa digunakan
Serbuk gergaji kayu 100Kg
Bekatul 10Kg
Kapur 0,5Kg
Tepung Jagung 0,5Kg
Air Bersih 45 – 60% dari berat total bahan
Dapat ditambahkan TSP 0,5 Kg
Dapat ditambahkan Gipsum 0,5Kg

PEMBUATAN LOG MEDIA

Bahan setelah dicampur rata DIKOMPOSKAN
Kondisi saat dikomposkan tertutup
Ciri media yang baik, menggumpal saat dikepal
Kadar air tidak menetes
Media dimasukan kedalam plastik anti panas
Kondisi isi harus padat
Ujung plastik diberi cincin untuk keluar jamur
Kemudian cincin ditutup kertas minyak / plastik

STERILISASI LOG MEDIA
Log media disterilisasi dengan cara
Dikukus / diuapkan 7 – 8 jam
Suhu dibutuhkan 90 – 110 C
Setelah selesai Log Media didinginkan

INOKULASI LOG MEDIA
Penanaman Bibit Jamur
Log Media siap diisi bibit jamur
Perlu sterilisasi ruang, alat & bahan
Proses sterilisasi dengan menyemprotkan alkohol pada ruangan dan alat
Memasukan bibit jamur dengan stik inokulasi atau pinzet
Menutup kembali Log Media dengan kertas, atau kapas

INKUBASI
Log Media dipindahkan keruang Inkubasiuntuk tumbuhnya Miselium, suhu yang diharapkan 22 – 28 C
Setelah Miselium memenuhi Log Media, kemudian dipimdahkan keruang produksi dengan membuka tutup kantong plastik
Dibutuhkan penyemprotan dengan air secara teratur pada lantai dan Log Media untuk menjaga kelembaban

PANEN
Pada Umur antara 10 – 20 hari setelah Miselium tumbuh 100%, maka Jamur sudah mulai tumbuh dan dapat dipanen untuk pertama kalinya.
Panen kedua dst biasanya dalam rentang waktu 15 – 20 hari setelah panen
Usia produktif rata – rata 4 – 6 bulan
Produksi tiap Log Media antara 0,4 – 0,8Kg.

Seja o primeiro a comentar

Posting Komentar

WASPIM ©Template Blogger Green by Dicas Blogger.

TOPO