Jumat, 01 Oktober 2010

SYAHIDNYA IKRIMAH BIN ABU JAHAL

Ikrimah bin Abu Jahal adalah putra dari Abu Jahal sang peseteru islam yang paling besar permusuhannya kepada Nabi Muhammad SAW ketika dia dalam keadaan musyrik dia mengadakan perlawanan yang sangat sengit dan penuh kebencian yang teramat besar kepada Islam, tetapi perlawanannya dapat di taklukan oleh Khalid Bin Walid sahabatnya sendiri yang telah lebih dulu masuk Islam.

Setelah Rosulullah beserta kaum muslimin berhasil menaklukan Mekkah dan memberikan jaminan keamanan kepada siapa saja yang masuk ke rumah Abu Sufyan maka dia akan selamat, akan tetapi kesempatan itu tidak dimanfaatkan oleh Ikrimah malah sebaliknya ia melarikan diri meninggalkan Mekkah dengan menaiki perahu hendak menuju suatu pulau untuk pengasingan diri karena ia mengira bahwa dirinya akan disembelih oleh Rasulullah.

Setelah itu kemudian datanglah istri Ikrimah menghadap rosulullah Saw dan berkata” suamiku telah lari dari Anda.” Berikanlah rasa aman sabda Rasulullah kemudian wanita itu diberikan sehelai kain namun dalam riwayat lain berupa sorban lalu Rasulullah Saw bersabda, “Ambilah dan beritahukan kepadanya.” Lalu istri Ikrimah bergegas pergi untuk menyusul untu menemui suaminya, sesampainya di tepi laut ia melihat suaminya terburu-buru menaiki perahu lalu sang istri memberikan isyarat kepadanya seraya berkata “ Keamanan....keamanan...” “Tidak ada keamanan bagiku karena aku sedang dicari dan dikejar aleh kaum muslimin” jawab Ikrimah, kemudian istrinya berkata “Inilah bukti sorban yang diberikan Rasulullah untukmu” setelah mendapat kepastian dari istrinya bahwa Rasulullah memberikan jaminan keselamatan baginya akhirnya iapun kembali ke kota Mekkah.

Sesampainya di kota Mekkah kemudian Rasul menyambut kedatangannya dengan senyuman sambil mengatakan “ Selamat datang wahai pengendara yang berhijrah menuju Allah dan Rasulnya,” kemudian Ikrimah bin Abu Jahal pun menyatakan keislamannya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat seraya mengatakan, “ Demi Allah, ya Rasulullah aku tidak meninggalkan suatu sikap yang ketika itu aku melawan islam kecuali aku akan melawannya membela islam, tidak ada infak yang dahulu aku infakkan untuk memerangi Islam kecuali aku infakkan dengan berlipat ganda untuk membela Islam”.

Alkisah Ikrimah bin Abu Jahal kemudian ikut peperangan Yanmurk, pada awal-awal peperangan kaum meslimin mengalami kekalahan. Setelah melihat hal ini iapun bergegas untuk mempersiapkan kembali peperangan itu dengan menghunus pedang seraya dengan suara lantang ia berkata” aku pernah berperang bersama Rasulullah Saw dalam berbagai pertempuran melawan oran kafir, maka sekarang apabila mendapat kekalahan apakah aku harus lari? Hal ini tidak akan pernah terjadi “, kemudian dia berkata dengan suara nyaring,” Siapakah yang akan berbai'at untuk berjuang sampai mati?”. Kemudian pamannya Harits bin Hisyam dan Dhirar bin Azwar bersama-sama dengan 400 orang kaum muslimin berbai'at kepadanya lalu mereka semua berperang dengan gigihnya melawan orang-orang kafir di depan khemah Khalid bin Walid sehingga mereka semua terluka, meskipun mereka terluka parah mereka tetap teguh di tempatnya masing-masing dan tidak bergerak sedikitpun dari tempatnya. Salah satu dari mereka mati syahid termasuk Dhirar bin Azwar . (Hr Syaif bin Umar dalam kitab Al Bidayah jilid 7)

Dengan kekuatan 400 orang kaum muslimin mereka menerjang dan memporakporandakan serta merobek jantung pertahanan tentara Romawi hingga berantakan sampai menjelang Zuhur peperangan itu terjadi. Ikrimah terluka dengan berbagai tusukan pedang dan anak panah tertancap di sekujur tubuhnya dan langsung ambruk jatuh tersungkur ke tanah. Maka bergegas para sahabat membopongnya di pundak mereka seraya membawanya kehadapan Khalid bin Walid. Begitu Khalid meliah ia langsung mendakapnya dan meletakan kepala Ikrimah di pangkuan tangannya karena dia adalah kawan dimasa jahiliahnya dulu sambil mengatakan kepadanya,”Apa yang engkau inginkan wahai saudaraku Ikrimah?” iapun memberukan isyarat dengan lisannya karena ia tidak dapat berkata bahwa ia menginginkan air karena sangat kehausan. Maka diberikanlah air itu kepadanya oleh Khalid bin Walid agar ia meminumnya. Baru sja air itu hendak diminum ia melihat di sebelahnya Harits bin Hisyam lalu dengan isyarat ia meminta agar Khalid bin Walid untuk memberikan air itu kepada saudaranya terlebih dahulu, begitu juga yang dialami dengan Harits bin Hisyam ketika ia hendak meminum air itu ia melihat pasukan kaum muslimin di sampingnya yang menderita kehausan lantas iapun memberikan air itu kepada yang di sebelahnya. Bahkan apa yang dialami oleh orang yang ketiga dan kempat inipun sama sehingga akhirnya air itu kembali kepada yang pertama tadi yaitu Ikrimah bin Abu Jahal namun ternya Ia telah syahid terlebih dulu. Berkaitan dengan kejadian tersebut Allah SWT menurunkan ayat: “Dan mereka lebih mengutamakan (orang-orang muhajirin) atas diri mereka sendiri sekalipun mereka membutuhkan apa yang mereka berikan”. (Al Hasyrayat 9)

Maka Khalid bin Walid meratapinya sambil menangis seraya berkata “ Ya Allah berilah mereka minum dari air surga Mu. Orang menyangkah (arinya:orang-orang kafir) bahwa kita tidak akan mati kecuali dengan sia-sia (artinya: kita tidak akan mati kecuali d I atas kasur) tidak demikian bahkan kita akan mati di bawah kilatan pedang dan pukulan tombak”.

Seja o primeiro a comentar

Posting Komentar

WASPIM ©Template Blogger Green by Dicas Blogger.

TOPO